Jumat, 05 Mei 2017

Cerita Gaya Belajar Anak 3

Pada suatu malam saya bercerita tentang kucing yang melahirkan 7 anak kucing. Dulu ketika saya masih kuliah dan adik-adik masih sekolah, rumah kami memang sempat dikunjungi kucing yang sedang hamil besar. Kucing itu mencari tempat untuk melahirkan, kami tempatkan dia di garasi dengan diberi dus besar dan kain untuk melahirkan. Cerita ini saya tuturkan pada anak-anak karena saya sudah bosan dengan cerita-cerita di buku yang minta dibacakan berulang-ulang. Ternyata anak-anak sangat antusias mendengarkan. Mereka tidak menyela sampai cerita saya habis dan dengan dengan mata terbuka lebar mereka menanyakan tentang hal-hal yang tidak mereka pahami. Saya pikir kedua anak saya punya kemampuan audio yang baik. Mereka mampu menyerap informasi dengan telinga mereka.
Selang beberapa hari, Rabiza meminta saya untuk mendengarkan ceritanya. Suatu hal yang tidak biasanya dia ingin bercerita. Biasanya dia selalu memilih buku-buku yang ingin dibacakan oleh saya tiap malam. Saya pun mengiyakan untuk mendengarkannya bercerita. Mulailah dia bercerita tentang seekor kucing. Saya pikir dia akan menceritakan lagi cerita saya tempo hari. Namun, ternyata dia memodifikasi cerita yang dituturkan saya dengan alur yang berbeda. Jadilah saya bisa mengamati lirikan matanya ketika berbicara serta ekspresinya anggota tubuhnya. Kesimpulannya, Rabiza senang berekspresi dengan kata-katanya, tangan dan kakinya cenderung diam dan lirikan matanya lebih banyak ke atas ketika berbicara. Saya mengira Rabiza termasuk anak audio visual. Namun pengamatan harus berlanjut agar lebih meyakinkan.
#Tantangan10hari
#Level4
#GayaBelajarAnak

#KuliahBunsayIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar