Resume : Pentingnya Aqil dan
Baligh Secara Bersamaan
A.
Pengertian
•
Aqil
•
kedewasaan mental (tahu baik dan
buruk, bisa mengambil keputusan, sadar konsekuensi dari perbuatan)
•
Baligh
•
kedewasaan fisik (ditandai dengan
telah mimpi basah atau menstruasi, nafsu yang menggebu-gebu, energi yang
besar), Berusia 15
tahun beradasarkan kalender Hijriah ataupun Qamariah meskipun belum menunjukan
tanda tanda baligh lainnya
AqilBaligh dalam Islam tentu
bukan sekedar pertanda fisik, namun juga pertanda berpindahnya fase anak
sebelum wajib syariah dan fase sesudahnya yaitu pemuda, fase dimana jatuhnya
kewajiban menjalankan syariah atau masa pembebanan syariah atau sinnu
taklif
Maka ketika seorang anak mencapai aqilbaligh maka dia tidak lagi disebut
anak, tetapi seorang pemuda yang setara dengan kedua orangtuanya dalam
kewajiban ibadah, jihad, zakat, nafkah dstnya.
Anak anak yang sudah dewasa secara biologis atau mampu
bereproduksi (baligh), ternyata tidak lantas menjadi mampu dewasa secara
psikologis, finansial, mandiri memikul syariah dan kewajiban sosial lainnya
(aqil)
Riset membuktikan bahwa dalam sistem persekolahan dan sosial modern,
telah terjadi pembocahan yang panjang. Kenakalan, kegalauan, depresi,
penyimpangan sosial dan perilaku sex dll
Hal ini diakibatkan karena kesenjangan antara masa tibanya baligh
(dewasa biologis reproduktif) di usia 12-14 dengan tercapainya aqil (dewasa
psikologis produktif) di usia 22-24 bahkan lebih.
Mempersiapkan pemuda untuk mencapai
aqil di saat ia mencapai baligh membutuhkan proses panjang. Hendaknya proses
tersebut dimulai ketika mereka terlahir ke dunia
B. Target ideal ketika anak mencapai Aqil Baligh
1. Anak telah rampung mengetahui garis besar hukum-hukum
Allah, terutama hal yang merupakan fardu ‘ain;
2. Anak telah menundukkan hatinya untuk melaksanakan
perintah dan larangan Allah;
3. Anak telah mengetahui siapa dirinya, apa potensinya,
apa tujuan hidupnya, serta peran kekhalifaan seperti apa yang ingin diemban
dalam peradaban.
C. Upaya
yang dapat dilakukan
dalam pengasuhan pra aqil baligh agar anak2 siap memikul beban taklif saat ia
baligh
-
Tanamkan
fondasi keimanan dan ketakwaan sejak dini sehingga diusia baligh mereka telah menundukkan hati untuk siap melaksanakan
segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Jika keimanan kokoh
dalam jiwa, maka beribadah bukan hanya karena kebiasaan dalam lingkungan
semata, dan lalu berhenti saat telah diluar lingkungan tsb.
-
Hidupkan
keteladanan melalui kisah siroh Rasulullah, para nabi, dan sahabat, serta melalui biografi orang-orang shalih. Hal ini
akan membantu mematangkan proses berpikir mereka agar saat masa baligh tiba, ia
juga mencapai keadaan aqil serta telah memiliki konsep diri yang baik sebagai
seorang muslim
-
Melaksanakan
pendidikan shalat dan ibadah lainnya sejak usia 7 tahun dan mengupayakan agar diusia 10 tahun anak telah
berkomitmen melakukan ibadah sholat dan ibadah lainnya sebagai buah dari
keimanan.
-
Memberikan
beragam ilmu dan pengalaman yang membuat
anak mencapai kematangan berpikir (aqil)
-
Melatih anak
berpikir kritis dan memberikan
seluas-luasnya kesempatan untuk belajar memecahkan masalah. Sehingga anak
semakin arif dan bijaksana saat berpikir dan bertindak dalam menjalani
kehidupan.
-
Mendukung dan
melaksanakan program pendidikan anak yang mengantarkan mereka memahami agama
dan siap menjalankan hukum Allah di usia baligh, termasuk menaruh perhatian
pada ilmu fiqh yang berkaitan dengan munculnya tanda baligh.
-
Berusaha untuk
menjaga mereka dari segala sesuatu yang merusak fitrah jiwa. Agar anak
memiliki konsep diri sebagai seorang muslim yang baik, termasuk berusaha
menjaga pandangan dan pendengaran mereka dari sesuatu yang merusak akal dan
jiwa, terutama hal-hal yang dapat membangkitkan syahwat mereka.
-
Menghembuskan
berbagai visi, misi, dan cita-cita dengan memperlihatkan beragam kondisi dan
problematika umat. Agar ia memiliki cita-cita besar dalam peradaban dan
tidak hanya sekedar hidup untuk kepentingan diri sendiri
-
Mendukung dan
melaksanakan program pendidikan anak yang mengantarkan mereka memahami siapa
dirinya, apa potensinya, apa tujuan hidupnya, serta peran kekhalifaan
seperti apa yang ingin diemban dalam peradaban.
-
Menjadi tempat
yang nyaman bagi ananda untuk bercerita dan berbagi rasa. Agar kita dapat terus membimbing mereka dalam beramal
shalih serta membantu mana yang baik dan mana yang buruk
-
Memperkaya
pengalaman masa kecil mereka dengan kegiatan positif dan bermanfaat, serta meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak
bermanfaat. Agar mereka menemukan kesibukan diri yang produktif sehingga tidak
lagi memiliki ketertarikan pada hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi
bermaksiat kepada Allah
-
Memberikan dukungan
untuk mengembangkan potensi agar mereka bersemangat mempersiapkan masa
depan lebih awal dan terencana
-
Mendukung dan memfasilitasi
anak agar mereka dapat menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan positif.
Agar energi mereka senantiasa terkuras pada hal-hal positif yang mereka siapkan untuk peran kekhalifaan yang
akan diemban kelak.
Cara memunculkan Aqil pada remaja (Baligh)
1. Jadilah partner baginya dalam apapun
2. Akui kedewasaannya. Berikan kesempatan dalam
tanggungjawab sosial, misalnya libatkan dalam organisasi sosial atau bisnis
dll.
3. Ajak mereka untuk membuka rekening privadi, membuat
passport dll yang terkait dengan eksistensi sosialnya
4. Ajak menginap
atau homestay pada "orang atau keluarga sukses" untuk membuka
wawasan. Rasulullah saw menganjurkan homestay pada orang sholeh
5. Pilihkan lingkungan dan teman yang baik. Ini juga perintah Rasulullah saw. Jika lingkungan
dan temannya orang2 sukses, sholeh dan mandiri, maka daya tularnya akan luar
bisa, dia akn menyadari kedewasaannya.
Sumber Rujukan
-
Kulwap IIP
Jakarta, 2 Mei 2015,dengan Tema Mendidik Anak Lelaki Menuju Aqil Baligh oleh
Harry Santosa
-
Buku Pemuda
Bukan Remaja oleh Kiki Barkiah
Diskusi
1.
Menurut Ust Harry Santosa dalam rangka mengembangkan aqil adalah
dengan memberikan penugasan agar terbiasa mulai mandiri dan belajar berpikir
mana baik dan pemecahan masalah. Peran kita sebagai ortu sesuai tahapan
usianya. Usia 0-6 tahun kita berperan sebagai Fasilitator. Usia 7-14 kita
berperan sengan guide and coach, bari usia di atas 14 tahun kita berperan
sebagai Partner dan investo.
2.
Mulai usia 7 tahun sudah diwajibkan menjalankan sholat dan ibadah
lainnya sebagai fondasi keimanan
sehingga pada usia 10 tahun komitmennya sudah terbentuk. Selain itu
jangan lupa untuk melengkapi beragam ilmu dan wawasan anak serta mengusahakan
lingkungan yang baik.
3.
Pendidikan Aqil dan baligh sejak anak-anak lahir ke dunia, lalu
mengikuti dan membersamai mereka di tahapan2 krusial usia mereka. Jangaan lupa
tetap jaga bonding, agar anak2 tetap nyaman bersama kita orang tuanya agar
mereka smooth memasuki aqil baliq secara bersamaan.
4.
Usia 10 thn adalah titik kritis mengenal keimanan (fitrah
keimanan) dan fitrah bakat secara mendalam.
#Day6
#Tantangan10hari
#Bunsay#5
#Fitrahseksualitas
#KuliahBundasayang
#InstitutIbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar